Kota Madiun Di Landa Banjir

Rumah warga yg terendam air akibat banjir

Indeks Risiko Bencana (IRB) Kabupaten Madiun tergolong tinggi. Terutama saat musim hujan.

"Paling banyak yang banjir. Terutama di Kecamatan Balerejo, Pilangkengeng dan Wonoasri," kata General Manager BPBD (Kalaksa) Kabupaten Madiuni Muhammad Zahrowi, Jumat (16/12).

Hingga 19 Oktober lalu, menurut informasi atau laporan, total terjadi 60 bencana di wilayah administratif ini. Terdiri dari 28 banjir, 19 angin kencang dan puting beliung, serta 13 tanah longsor di 14wilayah. “Kemungkinan sampai Desember masih ada lagi, tapi belum kami tambahkan,” lanjutnya.


Di antara puluhan bencana, setidaknya 2.037 orang terluka. Selain itu, 148 rumah rusak. Rinciannya, 3 rusak berat, 8 rusak sedang, dan sisanya rusak ringan. 

 objek umum juga rusak dalam bencana hidrometeorologi.

“Bencana seperti angin kencang memang tidak bisa diprediksi, tapi risikonya tetap bisa diminimalisir,” ujarnya.

Mitigasi bencana terus diupayakan secara intensif. Juga kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi bencana. Selain itu, 

sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana kepada seluruh lapisan masyarakat. Kami juga bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pengelolaan bencana.

Mitigasi bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Ini membantu mengurangi risiko bencana,” jelasnya.



Sumber

https://radarmadiun.jawapos.com/berita-daerah/mejayan/17/12/2022/banjir-dominasi-bencana-alam-di-kabupaten-madiun/

Post a Comment

Previous Post Next Post