Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) mengarah pada kekuatan mekanisme computer atau mesin untuk mengikuti dan menyelesaikan pekerjaan yang umumnya memerlukan kepandaian manusia. AI meliputi beragam tehnik dan pendekatan yang direncanakan untuk memberi computer kekuatan untuk dipelajari, menganalisa, pahami, dan memutuskan secara berdikari.
AI bisa dipisah jadi dua tipe khusus
1. AI kurang kuat (narrow AI): AI yang terpusat pada pekerjaan tertentu dan mempunyai kekuatan terbatas pada suatu domain. Misalnya ialah mekanisme referensi produk di website berbelanja atau pendamping virtual seperti Siri atau Google Assistant. AI kurang kuat direncanakan untuk menuntaskan pekerjaan tertentu secara efektif, tapi tidak mempunyai pengetahuan yang luas atau kesadaran diri.
2. AI kuat (strong AI): AI yang mempunyai kekuatan yang sama dengan kepandaian manusia atau bahkan juga melewati manusia dalam semua faktor cendekiawan. AI kuat masih sebagai arah yang masih belum terwujud seutuhnya dan sebagai subyek riset dan eksploitasi di bagian kecerdasan buatan.
Dalam prakteknya, AI dipakai dalam beragam sektor, termasuk pemrosesan bahasa alami, misi computer, pengenalan muka, proses pengambilan keputusan, mobil otonom, analitis data, dan banyak. Kecerdasan buatan sudah mempengaruhi banyak faktor kehidupan kita, termasuk industri, service kesehatan, transportasi, dan komunikasi, dengan kekuatan untuk mengganti langkah kita bekerja, berhubungan, dan jalani kehidupan setiap hari.
Contoh kecerdasan buatan
Ada beberapa contoh implementasi kecerdasan buatan (AI) dalam beragam sektor. Berikut contoh-contoh yang biasa:
1. Mekanisme Referensi: Misalnya ialah referensi produk di website e-commerce seperti Amazon atau referensi film di basis streaming seperti Netflix. AI dipakai untuk menganalisa opsi pemakai dan berikan referensi yang tepat.
2. Pendamping Virtual: Pendamping virtual seperti Siri dari Apple, Google Assistant, atau Amazon Alexa memakai AI untuk pahami perintah suara pemakai, jawab pertanyaan, berikan info, dan lakukan pekerjaan seperti atur sirene atau mengirimi pesan.
3. Pengenalan Muka: Mekanisme pengenalan muka memakai AI untuk mengenal muka manusia. Contoh pemakaiannya ialah dalam keamanan, analisis perseorangan, atau pengenalan muka dalam program pengoreksian photo.
4. Mobil Otonom: Peningkatan mobil otonom mengikutsertakan AI yang kompleks. Mobil otonom memakai sensor, pemrosesan gambar, dan tehnik AI untuk pahami sekitar lingkungan, mengenal rambu jalan raya, memutuskan, dan berkendara tanpa perlu terlibat manusia.
5. Chatbot: Chatbot ialah program computer yang memakai AI untuk berhubungan sama manusia lewat chat atau pesan text. Mereka dipakai di website, basis sosial media, atau service pelanggan untuk memberi info, jawab pertanyaan, atau menuntaskan permasalahan umum.
6. Pemrosesan Bahasa Alami (Alami Language Processing/NLP): NLP mengikutsertakan kekuatan computer untuk pahami, menganalisa, dan hasilkan bahasa manusia. Misalnya ialah pendamping virtual yang pahami perintah suara, penafsiran bahasa automatis, analitis sentimen, atau mekanisme penelusuran yang pahami pertanyaan manusia.
7. Pemrosesan Citra dan Misi Computer: AI dipakai dalam program pemrosesan citra dan misi computer untuk mengenal object, mengelompokkan gambar, mengetahui skema atau muka, dan menganalisa content visual dalam beragam industri seperti keamanan, kesehatan, atau transportasi.
8. Analitis Data: AI dipakai dalam analitis data untuk temukan skema, trend, dan wacana penting pada volume besar data. Tehnik seperti evaluasi mesin (machine learning) dan penggalian data (data mining) dipakai untuk mengenali kesempatan usaha, perkiraan pasar, atau tingkatkan efektivitas operasional.
Ini cuma contoh-contoh implementasi kecerdasan buatan, dan sektor AI semakin berkembang karena ada pengembangan baru dan penemuan tehnik yang semakin lebih maju.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) mempunyai keunggulan dalam soal kebersinambungan atau kesetiaan dalam jalankan pekerjaannya. Berlainan dengan kepandaian alami manusia yang rawan pada peralihan dan lupa, kecerdasan buatan tidak berbeda sepanjang mekanisme computer dan programnya tidak alami peralihan.
Salah satunya factor yang memengaruhi peralihan kepandaian alami manusia ialah kebatasan dalam kekuatan ingat. Manusia mempunyai kemampuan memory yang terbatas dan bisa alami kesusahan dalam ingat atau menjaga info dalam periode panjang. Dalam periode waktu tertentu, manusia kemungkinan alami pengurangan ingatan atau lupa pada beberapa hal tertentu. Ini dapat berpengaruh pada perform dan kekuatan dalam jalankan beberapa tugas tertentu.
Perbedan ai dan kecerdasan alami
Di lain sisi, kecerdasan buatan tidak mempunyai batas kemampuan memory seperti manusia. Mekanisme computer bisa simpan dan terhubung data secara cepat dan tepat selama waktu. Sepanjang program AI tidak diganti, kecerdasan buatan tetap stabil dalam melakukan pekerjaannya. Dalam kerangka ini, kecerdasan buatan lebih memiliki sifat tetap dibanding kepandaian alami manusia yang bisa berbeda seiring berjalannya waktu.
Kebersinambungan kecerdasan buatan ini bisa jadi keuntungan dalam beragam program. Misalkan, dalam industri, beberapa mesin yang memakai AI dapat bekerja dengan stabilitas yang lebih tinggi dan hasilkan output yang konstan tanpa dampak beberapa faktor external seperti kecapekan atau peralihan suasana hati. Dalam proses pengambilan keputusan berbasiskan data, kecerdasan buatan yang stabil dan tetap bisa berikan hasil yang tepat dan handal.
Tetapi, harus diingat jika kecerdasan buatan masih tetap terbatas pada batas program dan algoritme yang dipakai. Bila ada peralihan dalam program atau mekanisme computer, karena itu kecerdasan buatan akan berbeda sesuai peralihan itu. Disamping itu, kekuatan penyesuaian dan elastisitas kepandaian alami manusia masih jadi keunggulan yang susah ditandingi oleh kecerdasan buatan. Manusia dapat belajar, menyesuaikan, dan meningkatkan pengetahuan baru seiring berjalannya waktu, sedangkan kecerdasan buatan masih tetap tergantung pada pemrograman dan perintah manusia.
Keseluruhannya, kecerdasan buatan mempunyai keunggulan dalam soal kebersinambungan dan stabilitas dalam jalankan pekerjaannya, namun tetap terbatas pada program dan mekanisme yang dipakai. Sementara kepandaian alami manusia, walaupun rawan pada peralihan, mempunyai kekuatan penyesuaian dan elastisitas yang unik. Dalam peningkatan kecerdasan buatan, terus dilaksanakan riset dan pengembangan untuk tingkatkan kekuatan penyesuaian dan kepandaian yang semakin lebih serupa dengan kepandaian alami manusia.
Post a Comment